7 Cara Mengurangi Food Waste dalam Industri Kuliner yang Efektif!

Bagi para pebisnis kuliner, permasalahan yang sering terjadi adalah terjadinya pemborosan makanan dari sisa makanan atau minuman pelanggan di cafe maupun restoran. Hal ini disebut dengan food waste yang bisa menjadi satu masalah besar yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada efisiensi dan keuntungan bisnis. Lalu, bagaimana cara mengurangi food waste?

Mengurangi limbah makanan tidak hanya menunjukkan tanggung jawab sosial dan kerugian yang terjadi akibatnya, tetapi juga bisa menjadi sebuah langkah strategis untuk meningkatkan profitabilitas di industri kuliner jika menggunakan cara yang efektif dan efisien. Bahkan, mengurangi limbah makanan adalah sebuah kebutuhan yang harus diterapkan di berbagai sektor bisnis kuliner.

Mengapa Food Waste Menjadi Masalah di Industri Kuliner?

Jika merujuk pada Wikipedia, food waste atau limbah makanan atau sampah makanan adalah makanan yang sudah terbuang menjadi sampah. Sampah makanan dapat dilihat dari jenisnya, dari bagaimana sampah terbentuk, dan dari mana asalnya.

Di bisnis kuliner, restoran merupakan penyumbang terbesar terhadap limbah makanan. Hal ini diakibatkan karena berbagai faktor mulai dari perencanaan stok yang tidak efisien, kesalahan yang terjadi pada proses masak, hingga porsi sajian yang terlalu besar sehingga masih tersisa saat sudah tersaji ke pelanggan. Semua ini akan berujung pada makanan yang terbuang sia-sia di restoran.

Mengurangi limbah makanan di restoran
Mengurangi limbah makanan di restoran

Cara Mengurangi Food Waste di Restoran

Untuk mengurangi limbah makanan, pebisnis kuliner maupun pengelola restoran dapat melakukan 7 langkah berikut ini:

1. Audit Makanan di Restoran

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan audit makanan. Langkah ini diambil untuk memahami jenis dan jumlah makanan yang paling sering terbuang di restoran. Anda dapat membuat SOP untuk mencatat jenis bahan makanan apa saja yang mudah dan sering kedaluwarsa, menu yang sering tidak habis, dan sisa dari pesanan pelanggan.

2. Mulai Perencanaan Menu dan Porsi

Setelah melakukan audit makanan secara berkala, Anda bisa melihat hasilnya untuk memetakan beragam hal. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mulai merencanakan menu dan porsi yang tepat.

Mengurangi ukuran porsi menu bisa didapatkan dengan menghitung kebutuhan rata-rata pelanggaan maupun dengan memberikan opsi porsi yang kecil, sedang, hingga extra.

3. Gunakan Sistem Manajemen Inventori

Bisnis kuliner harus bisa mengikuti perkembangan teknologi untuk mengurangi limbah makanan. Dengan bantuan teknologi seperti aplikasi kasir POS yang biasanya sudah memiliki sistem inventori, memudahkan restoran dalam melacak stok secara real-time mulai dari bahan baku hingga menu jadi yang akan disajikan.

Hal ini akan membantu Anda dalam merencanakan pembelian bahan baku serta menghindari stok bahan makanan berlebih yang bisa membuat cepat rusak jika tidak segera disajikan.

4. Memanfaatkan Bahan Makanan

Ada beberapa bahan makanan yang bisa dimanfaatkan secara kreatif. Di dapur, bahan makanan dari sayuran seperti batang brokoli, kulit wortel, maupun potongan daging ternyata dapat dimanfaatkan dan bisa diolah menjadi kaldu, sup, atau saus yang khas.

Dengan memanfaatkan bahan makanan yang tersedia dan masih layak, restoran bisa mengurangi pemborosan sekaligus menciptakan menu baru yang menarik minat pelanggan.

5. Berikan Pelatihan Terhadap Karyawan

Limbah makanan dapat dikurangi di restoran dengan membuat pelatihan secara berkala kepada karyawan. Pelatihan secara berkala ini akan membuat seluruh tim akan memahami pentingnya food waste dan mengerti cara mencegahnya, mulai dari dapur hingga staf penyajian.

Pelatihan untuk karyawan terhadap limbah makanan bisa mencakup teknik penyimpanan bahan baku yang benar hingga pengolahan bahan makanan yang efisien.

6. Program untuk Pemberdayaan Pelanggan

Pelanggan dapat anda libatkan dalam program pengurangan limbah makanan di restoran. Selain memberi pilihan porsi sesuai dengan kebutuhan, restroran juga dapat memberikan pilihan bisa dibungkus jika masih tersedia makanan sisa, hingga memberikan program khusus jika mereka memiliki makanan sisa.

Selain itu, restoran bisa membuat edukasi terkait limbah makanan dengan memanfaatkan dinding restoran, wobler di kasir, maupun di media sosial.

7. Menjalin Kerjasama dengan Komunitas

Selain memberikan edukasi untuk karyawan dan pelanggan, restoran juga bisa menjalin kerjasama dengan komunitas, organisasi sosial maupun bank makanan yang ada di dekat lokasi bisnis. Program kerjasama ini tujuannya adalah untuk mendonasikan makanan yang masih layak dikonsumsi karena tidak terjual.

Program ini juga adalah bagian dari program sosial sekaligus menguatkan komitmen restoran terhadap pengelolaan limbah dari makanan atau menu yang ada agar tidak terbuang sia-sia.

Baca juga: Pakai Strategi Efektif Ini untuk Menghadapi Kompetitor Bisnis Kuliner

Atur Bahan Baku Agar Tidak jadi Limbah Makanan dengan IDEKU

IDEKU memiliki aplikasi kasir POS yang memiliki berbagai fitur dan produk yang terintegrasi untuk bisnis kuliner. Salah satu yang dapat membantu dalam mengurangi food waste dengan sistem inventori untuk melihat stok bahan baku secara real-time, pemberitahuan otomatis untuk stok, hingga mengetahui tanggal kedaluarsa dari bahan baku,

Dengan memanfaatkan teknologi seperti sistem inventori IDEKU, maka pebisnis kuliner dapat melakukan langkah-langkah strategis dan berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan serta memiliki operasional bisnis yang efisien.

Pantau Stok dan Cegah Kekurangan Bahan Baku dengan Sistem Inventori IDEKU
Pantau Stok dan Cegah Kekurangan Bahan Baku dengan Sistem Inventori IDEKU

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *