Sebagai salah satu jenis bisnis yang terus berkembang, persaingan dalam industri kuliner tidak pernah sepi. Selalu ada jenis bisnis kuliner baru mulai dari kafe kekinian hingga warung makan sederhana, yang berlomba menarik perhatian pelanggan serta menyiapkan strategi dalam menghadapi kompetitor bisnis kuliner.
Strategi yang diperlukan oleh para pebisnis kuliner tak hanya jitu, tetapi juga bisa tetap mendukung agar usahanya tetap ada dan bertahan. Yuk, simak strategi efektif dalam menghadapi persaingan dan kompetitor di bisnis kuliner!
7 Tips Efektif Menghadapi Kompetitor Bisnis Kuliner
1. Kenali Kompetitor Secara Menyeluruh
Dalam mempersiapkan strategi yang efektif, pebisnis kuliner harus memulai dengan mengenali siapa saja yang akan menjadi kompetitor pada bisnis kulinernya. Proses ini tak hanya untuk mengetahui siapa saja yang menjual bisnis serupa hingga memetakan keunggulan dan kekurangan kompetitor.
Untuk mengenali kompetitor, Anda bisa datang langsung untuk melakukan pengamatan konsep, mencicipi menu, hingga mencari tau ulasan pelanggan di Google Maps maupun media sosial.Proses ini memerlukan pemahaman yang mendalam untuk mempermudah rencana bagi bisnis kuliner yang berbeda untuk target pengunjungnya.
2. Temukan dan Perkuat Nilai Unik Bisnis
Bisnis kuliner kini memiliki banyak pilihan yang tersedia di pasar. Hal ini akan membuat konsumen memiliki kecenderungan memilih tempat yang unik dan berbeda. Maka dari itu, setelah melakukan riset terhadap kompetitor, Anda bisa mencari brand value maupun unique selling proposition (USP) bisnis.
Anda bisa mencarinya dari berbagai aspek seperti menu denganb resep yang asli dan unik, tema pada tempat yang berbeda, cara penyajian yang unik, hingga memberikan kemudahan kepada konsumen dengan program-program yang dimiliki maupun dengan memberikan pelayanan yang ramah. Dengan membawa nilai yang unik, Anda dapat mengkomunikasikannya kepada pegawai agar konsisten di berbagai saluran secara offline maupun online.
3. Memberikan Pengalaman Pelanggan yang Mengesankan
Berani berbisnis kuliner sebenarnya bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang mendapatak pengalaman secara keseluruhan. Bisnis kuliner harus bisa memberikan kesan yang baik mulai dari pertama kali pelanggan datang, bagaimana pelayan bisa menyambut tamu, kecepatan dalam pelayanan, hingga memberikan kualitas makanan yang disajikan dan kualitas kemasan saat dibawa pulang.
Dengan memberikan pengalaman yang menyenangkan, maka pelanggan secara bahagia akan memberikan kesan yang positif dan dapat membuat mereka datang lagi maupun merekomendasikannya pada orang lain. Penting rasanya bagi pebisnis untuk menjaga standar kualitas maupun mendengarkan masukan dari pelanggan untuk bisnis yang lebih baik.
4. Manfaatkan Media Sosial dan Platform Digital
Kehadiran media sosial jadi alat untuk terus mempromosikan bisnis kuliner agar menjangkau lebih luas lagi. Beragamnya media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, hingga Google Bisnis dapat jadi jembatan langsung antara pebisnis dengan konsumennya.
Melalui media sosial, pebisnis dapat membagikan banyak hal seperti cerita di balik menu, cerita di balik staf yang menginspirasi, menampilkan suasana tempat, hingga mempublikasikan ulasan pelanggan yang memuaskan. Selain jadi wadah untuk membangun citra, media sosial juga sangat efektif untuk melakukan promosi dan meningkatkan visibilitas secara organik maupun melalui iklan berbayar.
5. Lakukan Inovasi Menu Secara Berkala
Untuk memberikan keterbaruan, pebisnis kuliner tetap harus memberikan inovasi-inovasinya. Hal ini dilakukan agar pelanggan tidak bosan dan tetap penasaran. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang cukup dipengaruhi oleh tren, dan responsif terhadap perubahan selera pasar.
Inovasi yang terjadi di bisnis kuliner tidak selalu harus besar. Terkadang, meskipun hanya dengan menghadirkan variasi saus baru, minuman yang hanya ada di momen tertentu, atau nama menu yang unik membuat bisnis tersebut menarik perhatian pelanggannya. Inovasi juga jadi cara efektif untuk memberikan respons kompetitor yang mulai memerhatikan konsep atau menu yang sama.
6. Mengadopsi Layanan Digital dan Pilihan Pesan Antar
Perkembangan dunia digital membuat gaya hidup di masyarakat juga berubah. Bahkan, pebisnis kuliner pun dapat menyesuaikan terhadap gaya hidup masyarakat yang saat ini sudah beradaptasi dengan sistem online yang terjadi di bisnis kuliner.
Layanan pemesanan dan sistem operasional semakin digital menuntut pelaku di industri kuliner dapat terus beradaptasi. Salah satunya adalah dengan memberikan kemudahan pada pelanggan dalam pemesanan digital seperti GrabFood dan GoFood, pembayaran yang lebih beragam, dan membuat alur pemesanan jadi lebih simpel dengan sistem kasir POS.
Dengan menggunakan kasir digital, POS proses transaksi jadi lebih cepat, akurat, dan profesional. Tak hanya itu, Anda dapat mengelola pesanan untuk dine-in, take away, hingga delivery di satu sistem terintegrasi aplikasi kasir IDEKU. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mencatat stok bahan baku, menganalisis penjualan harian, mingguan, dan bulanan, serta membuajt program loyalti pelanggan secara otomatis yang bisa diakses secara real-time untuk membantu pebisnis dalam membuat keputusan yang tepat dan efisien.
Baca juga: Pakai Strategi Efektif Ini untuk Menghadapi Kompetitor Bisnis Kuliner
7. Perkuat Kolaborasi dan Jejaring Komunitas
Cara efektif berikutnya untuk memperluas jaringan dalam bisnis kuliner adalah dengan membangun dan memperkuat kolaborasi dengan beragam stakeholder seperti komunitas, pelaku lain di industri kuliner, dan mengadakan acara jejaring rutin.
Membangun kolabrasi ini dapat memerkuat bisnis dengan membuat menu spesial, kolaborasi event, hingga mempromosikan satu sama lain. Hal ini akan menciptakan value yang menarik bagi konsumen yang hadir dan membuat konsumen baru.
