Apa Itu Shokupan? Resep dan Sejarah Singkat

Kalau kamu penggemar produk bakery atau punya bisnis bakery, pasti kamu sudah tahu apa itu shokupan.

Roti tawar khas Jepang ini sering jadi favorit banyak orang. Teksturnya yang lembut dan halus, digemari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Nah, biar kenal lebih lanjut dengan roti Jepang ini, simak selengkapnya di bawah, yuk!

Apa Itu Shokupan?

apa itu shokupan

Shokupan adalah roti susu khas Jepang dengan tekstur yang lembut, empuk, dan sedikit manis. Biasanya, dikenal juga dengan Japanese milk bread atau Hokkaido milk bread dalam bahasa Inggris.

Kata shokupan (食パン) terdiri dari kata shoku yang artinya makan dan pan yang berarti roti. Jadi, secara harafiah artinya roti makan.

Soalnya, shokupan termasuk roti yang paling banyak dimakan sehari-hari oleh orang Jepang. Baik sebagai toast untuk sarapan, sandwich untuk makan siang, atau pengganti nasi untuk makan malam (Real Japanese Cooking, Makiko Itoh).

Shokupan mirip dengan roti British sandwich, roti Pullman dari America, dan pain de mie roti khas Prancis. Bentuknya persegi dengan sisi dalam yang lembut dan sisi luar yang sedikit crusty.

Ada 2 jenis shokupan, yaitu dengan bagian atas berbentuk kotak (kakugata) atau berbentuk bulat seperti English loaf (yamagata).

download ebook gratis

Sejarah Shokupan

Mungkin kamu penasaran, bagaimana shokupan muncul? Apalagi, roti bukanlah makanan tradisional khas Jepang.

Pada periode Meiji (1868–1912), Jepang mulai terbuka terhadap budaya Barat.

Lalu, roti mulai diperkenalkan sebagai alternatif makanan pokok, meski pada awalnya hanya dikonsumsi kalangan tertentu seperti militer dan sekolah misi Barat.

Kemudian pada periode pendudukan Amerika Serikat (1945–1952), pasokan bahan makanan di Jepang sangat minim.

Pemerintah pendudukan AS memasok gandum dan memperkenalkan budaya makan roti sebagai solusi krisis pangan.

Di masa itu, pasukan militer AS membutuhkan roti untuk kebutuhan makanan sehari-hari mereka terutama sandwich, yang merupakan makanan cepat dan praktis bagi tentara.

Maka, shokupan yang sebelumnya belum umum dalam bentuk “sliced bread” mulai diproduksi dalam bentuk irisan agar memenuhi permintaan ini.

Lama kelamaan, masyarakat Jepang pun mengadopsi roti sebagai bagian dari konsumsi harian.

Ciri Khas Shokupan

ciri khas shokupan

Meski sekilas mirip dengan roti tawar umumnya, shokupan punya beberapa ciri khas yang membedakannya dengan roti lain. Ini dia beberapa karakteristik shokupan:

  • Resep shokupan tradisional menggunakan starter Yudane, yaitu teknik gelatinisasi dengan cara dengan mencampurkan air panas dengan tepung
  • Bagian tengah roti memiliki tekstur yang sangat lembut
  • Memiliki crust yang moist, strechy atau elastis, dan sedikit bouncy seperti mochi
  • Roti cukup tahan lama, shokupan juga tetap lembut bahkan hingga 2-3 hari

Resep Shokupan

apa itu shokupan

Kini, resep shokupan semakin bervariasi dan dimodifikasi sesuai selera masyarakat.

Mulai dari milk shokupan, shukopan dengan cream, shokupan dengan tepung beras, hingga matcha milk shokupan.

Nah, berikut adalah resep basic shokupan dengan teknik Yudane seperti dilansir dari buku Real Japanese Cooking oleh Makiko Itoh.

Bahan Utama:

  • 200 g tepung roti
  • 1 sdt ragi instan
  • 1½ sdm gula
  • 1 sdt garam
  • 4 sdt susu bubuk skim
  • 120 ml air hangat
  • 1 sdm penuh mentega tawar (suhu ruang)

Bahan Yudane:

  • 50 g tepung roti
  • 5 sdm air mendidih

Cara Membuat Shokupan (Ringkas & Mudah)

  1. Langah pertama yaitu buat yudane atau starter roti. Caranya yaitu campur tepung dan air mendidih, aduk cepat sampai menjadi adonan kental dan lengket. Lalu dinginkan, bungkus rapat, dan simpan semalaman di kulkas.
  2. Berikutnya, untuk membuat adonan masukkan tepung, ragi, gula, garam, dan susu bubuk ke dalam mangkuk.
  3. Sobek-sobek yudane yang sudah dingin lalu masukkan ke dalam campuran.
  4. Tambahkan air hangat, lalu aduk sampai adonan mulai terbentuk.
  5. Pindahkan adonan ke meja, lalu ulen dengan gerakan tarik-dorong sampai mulai elastis.
  6. Tambahkan mentega, lalu uleni lagi sampai adonan lembut dan kalis.
  7. Bulatkan adonan, taruh di mangkuk yang sudah dioles minyak, tutup plastik. Diamkan ±45 menit sampai mengembang 2 kali lipat.
  8. Kempiskan adonan, bagi dua, lalu pipihkan masing-masing bagian. Gulung memanjang seperti roll cake dan diamkan 15 menit.
  9. Pipihkan kembali tiap bagian, lipat tiga, lalu gulung rapat. Letakkan dalam loyang loaf
  10. Diamkan lagi 1 jam atau hingga mengembang mendekati permukaan.
  11. Setelah proses proofing adonan, panaskan oven ke 220°C. Setelah adonan masuk, turunkan suhu ke 200°C dan panggang 25–30 menit hingga kecokelatan dan harum.
  12. Keluarkan dari loyang dan dinginkan.

Shokupan bisa tahan 2–3 hari dalam wadah tertutup. Jika ingin lebih awet, simpan di freezer hingga 1 bulan.

Kontrol Inventory dengan IDEKU

Bagi kamu yang menjalankan bisnis bakery dan ingin masuk ke segmen premium seperti produk shokupan, pengelolaan bahan baku dan inventori adalah kunci utama.

Jangan biarkan stok mentega habis saat order mingguan naik, atau tepung bread flour kosong ketika konsumen menanti loaf shokupan spesial.

Gunakan sistem yang terintegrasi dan real-time, seperti IDEKU POS dengan fitur inventory management.

Sistem ini memungkinkan kamu memantau stok secara otomatis, menghitung pemakaian bahan, dan mengatur restock sebelum kehabisan.

Jadi, produksi bakery tetap lancar, kualitas terjaga, dan bisnis bakery kamu tumbuh dengan stabil!

Cegah Kecurangan, Tingkatkan Penjualan dengan IDEKU Inventory
Cegah Kecurangan, Tingkatkan Penjualan dengan IDEKU Inventory

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *