Forecast penjualan adalah salah satu kunci utama untuk memaksimalkan peluang bisnis di masa depan. Dengan menguasai forecast penjualan, Anda dapat mengambil keputusan bisnis yang menguntungkan maupun menghindari kerugian.
Misalnya, dengan forecast penjualan Anda dapat menentukan stok bahan baku untuk mengantisipasi lonjakan pesanan di hari raya.
Penasaran bagaimana cara melakukan forecast penjualan? Simak penjelasan selengkapnya di sini!
Baca juga: Cross Promotion, Kolaborasi Bisnis yang Bikin Laris Manis!
Apa Itu Forecasting Penjualan?
Forecasting penjualan adalah proses memperkirakan jumlah penjualan yang akan dicapai oleh sebuah bisnis dalam periode waktu tertentu.
Proses ini melibatkan analisis data historis, tren pasar, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi penjualan.
Dengan menggunakan forecasting penjualan, bisnis dapat membuat perencanaan yang lebih matang dan strategis.
Fungsi dan Manfaat Forecast Penjualan
Forecast penjualan merupakan salah satu alat penting untuk merencanakan masa depan dengan lebih baik.
Dengan memprediksi volume penjualan yang akan datang, perusahaan bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam berbagai aspek operasional, seperti pengadaan barang, pengelolaan sumber daya, dan perencanaan keuangan.
Nah, berikut beberapa contoh manfaat dan fungsi forecast untuk bisnis.
1. Memantau Produktivitas Penjualan
Forecast penjualan membantu perusahaan untuk memantau produktivitas tim penjualan dengan membandingkan hasil aktual dengan perkiraan yang dibuat.
Hal ini memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
2. Acuan untuk Mengevaluasi Strategi Pemasaran
Dengan melakukan forecast penjualan, perusahaan dapat mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran dan penjualan yang telah diterapkan.
Jika hasil penjualan tidak sesuai dengan perkiraan, maka pemilik atau manajer restoran dapat melakukan penyesuaian pada strategi penjualan atau marketing.
3. Dasar untuk Menetapkan Target Penjualan
Forecasting penjualan memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target penjualan yang realistis dan menantang. Target ini menjadi acuan bagi tim penjualan dalam mencapai hasil maksimal.
Menentukan target pun jadi lebih berdasar karena berdasarkan hasil analisis dan perkiraan.
4. Merencanakan Pengembangan
Forecast penjualan membantu dalam merencanakan pengembangan produk atau layanan baru. Dengan mengetahui permintaan pasar, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif.
5. Memberikan Gambaran mengenai Kompetitor
Forecasting penjualan juga memberikan wawasan tentang posisi perusahaan dibandingkan dengan kompetitor. Informasi ini berguna untuk menyusun strategi yang lebih kompetitif.
Metode Forecast Penjualan
Forecast penjualan dapat Anda lakukan dengan berbagai metode yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai metode yang dapat digunakan:
1. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif melibatkan penggunaan data numerik untuk membuat prediksi penjualan. Beberapa teknik kuantitatif dalam forecast penjualan seperti:
- Analisis Tren: Melibatkan pengamatan pola data historis untuk memperkirakan hasil di masa depan. Contohnya, jika penjualan meningkat setiap musim liburan, tren ini dapat Anda gunakan untuk memprediksi lonjakan penjualan berikutnya.
- Regresi: Menggunakan hubungan matematis antara variabel tertentu, seperti harga atau promosi, untuk memprediksi penjualan.
- Model Ekonometrik: Menggabungkan berbagai faktor ekonomi untuk membuat prediksi yang lebih kompleks dan akurat.
2. Metode Kualitatif
Sementara itu, metode kualitatif mengandalkan penilaian subjektif dan pengalaman ahli.Misalnya seperti:
- Survei Pelanggan: Mengumpulkan wawasan langsung dari pelanggan tentang kebutuhan atau preferensi mereka.
- Diskusi Internal: Melibatkan tim penjualan, pemasaran, atau manajemen untuk memberikan estimasi berdasarkan pengalaman mereka di lapangan.
Baca juga: Apa Itu Petty Cash? Cegah Kebocoran Uang dalam Bisnis!
Faktor yang Mempengaruhi Forecasting Penjualan
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil forecast, yaitu:
1. Faktor Internal
- Kinerja Tim Penjualan: Semangat kerja dan kemampuan tim sangat memengaruhi pencapaian target.
- Strategi Pemasaran: Promosi yang efektif dapat meningkatkan penjualan secara signifikan.
- Kualitas Produk atau Layanan: Produk berkualitas tinggi lebih mungkin menarik pelanggan dan mempertahankan mereka.
- Harga Produk: Penentuan harga yang kompetitif menjadi faktor penting dalam mempengaruhi permintaan pasar.
2. Faktor Eksternal
- Tren Pasar: Perubahan dalam preferensi konsumen atau teknologi baru dapat memengaruhi permintaan.
- Kompetisi: Aktivitas dan inovasi dari kompetitor dapat memengaruhi pangsa pasar perusahaan.
- Kondisi Ekonomi: Faktor seperti inflasi atau tingkat pengangguran dapat memengaruhi daya beli konsumen.
- Perubahan Kebijakan Pemerintah: Regulasi baru dapat berdampak pada harga atau distribusi produk.
Baca juga: Down Selling, Strategi Cegah Kehilangan Pelanggan
Bagaimana Melakukan Forecast Penjualan secara Akurat
Untuk menghasilkan forecast yang akurat, Anda memerlukan pendekatan sistematis dan kombinasi berbagai strategi. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda coba lakukan:
1. Menilai Tren Historis
Mulailah dengan menganalisis data penjualan sebelumnya untuk memahami pola musiman, tren tahunan, atau anomali tertentu. Data ini memberikan fondasi yang kuat untuk perkiraan di masa depan.
2. Gabungkan Perubahan
Perhatikan faktor-faktor baru seperti peluncuran produk, strategi pemasaran yang diperbarui, atau pergeseran pasar.
Menggabungkan perubahan ini membantu menciptakan perkiraan yang lebih realistis.
3. Mengantisipasi Tren Pasar
Pantau tren pasar yang sedang berkembang, seperti perubahan preferensi konsumen atau kemajuan teknologi. Informasi ini membantu perusahaan untuk tetap relevan di pasar.
4. Pantau Pesaing
Analisis strategi, promosi, atau produk baru dari kompetitor dapat memberikan gambaran tentang dinamika pasar yang lebih luas. Hal ini berguna untuk menyesuaikan forecast.
5. Sertakan Rencana Bisnis
Pastikan forecast yang dibuat sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Hal ini mencakup pengelolaan anggaran, pengembangan produk, dan strategi ekspansi pasar.
Baca juga: 10 Jenis Jenis Menu Restoran, Pebisnis Kuliner Wajib Tahu!
Contoh Forecasting dalam Perusahaan
Sebagai contoh, sebuah perusahaan makanan cepat saji menggunakan data historis penjualan bulanan, tren musiman, dan data pasar untuk memperkirakan penjualan selama kuartal berikutnya.
Dengan menggunakan metode kuantitatif seperti analisis tren, perusahaan dapat menentukan bahwa permintaan akan meningkat sebesar 15% selama musim liburan.
Berdasarkan hasil ini, perusahaan mempersiapkan stok tambahan dan melatih staf untuk menghadapi peningkatan permintaan tersebut.
Forecasting Penjualan Lebih Mudah dengan Sistem POS
Untuk membuat forecast penjualan yang akurat dan efisien, bisnis perlu memanfaatkan teknologi yang dapat memproses data secara cepat dan tepat.
Salah satu solusi terbaik adalah dengan menggunakan sistem aplikasi kasir POS (Point of Sale). Dengan aplikasi POS, semua transaksi penjualan tercatat secara otomatis, memberikan data yang real-time dan lengkap untuk menganalisis pola penjualan.
Sistem ini memungkinkan bisnis untuk memprediksi tren penjualan berdasarkan data historis, yang sangat berguna dalam merencanakan stok barang dan strategi pemasaran.
Jika Anda ingin meningkatkan akurasi forecast penjualan dan mengoptimalkan operasional bisnis, sekarang saatnya beralih ke sistem aplikasi kasir POS IDEKU yang dapat mendukung pertumbuhan usaha Anda secara lebih efisien.
Baca juga: Strategi Decoy Effect Naikkan Penjualan di Bisnis Kuliner