Sebagian orang masih kesulitan membedakan hot kitchen vs cold kitchen. Keduanya merupakan area dapur yang seringkali ada di dapur profesional.
Selain jenis dapur seperti pastry kitchen, hot kitchen dan cold kitchen juga termasuk kategori area dapur di dunia kuliner profesional.
Beberapa jenis bisnis kuliner terkadang menggunakan kedua tipe dapur ini. Kira-kira bagaimana perbedaannya? Mari simak selengkapnya di bawah.
Baca juga: Struktur Organisasi Restoran dan Tugas Penting di Dalamnya
Apa Itu Cold Kitchen
Cold Kitchen adalah area dapur yang berbeda dari konsep dapur pada umumnya.
Berbeda dengan hot kitchen yang identik dengan panas dan asap, cold kitchen menawarkan suasana kerja yang lebih tenang dan bersih.
Sebelum kita membahas lebih dalam, mari kenali apa itu cold kitchen.
Pengertian Cold Kitchen
Cold kitchen, atau dapur dingin, adalah area dapur khusus untuk menyiapkan makanan yang tidak memerlukan proses memasak dengan panas tinggi.
Cold kitchen sering menjadi bagian penting di restoran, hotel, atau katering yang menawarkan hidangan dengan presentasi artistik dan cita rasa yang segar.
Biasanya, jenis dapur ini berfungsi untuk menyajikan makanan seperti salad, hidangan pembuka, dan makanan penutup dingin.
Baca juga: Contoh SOP Restoran dan Bisnis Kuliner
Karakteristik Cold Kitchen
Ada beberapa karakteristik dari cold kitchen, yaitu sebagai berikut:
- Suhu Ruangan Terkendali: Cold kitchen biasanya dirancang dengan suhu ruangan yang lebih rendah untuk menjaga kesegaran bahan makanan.
- Minim Penggunaan Panas: Proses memasak jarang melibatkan pemanasan, dan lebih fokus pada peracikan dan penyajian.
- Peralatan Khusus: Menggunakan alat seperti chiller, alat pemotong sayuran, dan mixer untuk makanan penutup.
- Kebersihan Tinggi: Area ini sangat mengutamakan higienitas karena banyak bahan makanan dengan penyajian mentah atau setengah mentah.
Tugas Utama di Cold Kitchen
Umumnya, tim yang bertugas di cold kitchen adalah chef de garde-manger atau pantry chef. Mereka bertanggung jawab atas makanan dingin seperti salad, hors d’oeuvres, dan makanan penutup dingin.
Berikut beberapa kegiatan di dapur cold kitchen.
- Menyiapkan bahan makanan segar seperti sayuran, buah, dan seafood mentah.
- Meracik salad, hors d’oeuvres, dan dressing.
- Membuat dan menghias makanan penutup seperti cake dan mousse.
- Memastikan bahan makanan disimpan pada suhu yang tepat.
Kelebihan Cold Kitchen
Memiliki cold kitchen dapat memberikan beberapa keuntungan, misalnya:
- Efisiensi Waktu: Karena tidak melibatkan proses memasak yang kompleks, persiapan hidangan menjadi lebih cepat.
- Minim Energi: Tidak memerlukan alat masak berat seperti oven atau kompor.
- Kreativitas Tinggi: Memberi ruang bagi chef untuk menciptakan presentasi makanan yang menarik.
Baca juga: Cara Menentukan Harga Jual Makanan untuk Pebisnis Pemula
Contoh Makanan Cold Kitchen
Berikut beberapa contoh hidangan makanan yang dipersiapkan di cold kitchen.
- Salad Caesar
- Sushi dan sashimi
- Panna cotta
- Fruit tart
- Canapés
Apa Itu Hot Kitchen
Setelah mengenal cold kitchen, kini saatnya memahami hot kitchen yang menjadi area dapur penuh aktivitas dan panas.
Hot kitchen adalah pusat dari proses memasak berat yang menghasilkan berbagai hidangan utama yang menggugah selera.
Apa saja keunikan dan perannya dalam dunia kuliner? Mari kita bahas lebih dalam.
Pengertian Hot Kitchen
Hot kitchen, atau dapur panas, adalah area dapur tempat mempersiapkan semua makanan yang membutuhkan proses memasak dengan panas tinggi.
Di sinilah chef menggunakan teknik memasak seperti memanggang, menggoreng, merebus, dan menumis untuk menghasilkan berbagai jenis hidangan utama.
Baca juga: Mengenal Aplikasi Kasir Pintar IDEKU untuk Bisnis Kuliner
Karakteristik Hot Kitchen
Berikut beberapa ciri khas hot kitchen atau dapur panas:
- Penggunaan Api atau Panas Tinggi: Proses memasak menggunakan kompor, oven, atau grill.
- Peralatan Berat: Menggunakan peralatan seperti deep fryer, oven, dan panci besar.
- Lingkungan Panas: Suhu di area ini cenderung lebih tinggi dibandingkan cold kitchen.
- Beragam Teknik Memasak: Mengaplikasikan berbagai teknik seperti sautéing, roasting, dan grilling.
Tugas Utama di Hot Kitchen
Umumnya, tim yang bertugas di hot ktichen adalah sous chef atau chef de partie yang mengawasi berbagai stasiun memasak seperti grill, sauté, atau pastry untuk hidangan panas.
Chef khusus ini memastikan bahwa makanan matang dengan sempurna dan sesuai standar.
Berikut beberapa aktivitas mempersiapkan makanan di area hot kitchen:
- Memasak hidangan utama seperti sup, daging, dan pasta.
- Mengontrol suhu dan waktu masak agar makanan matang sempurna.
- Memastikan rasa makanan konsisten.
- Menyiapkan stok dasar seperti kaldu dan saus.
Kelebihan Hot Kitchen
Ada beberapa keunggulan hot kitchen, misalnya seperti:
- Fleksibilitas Teknik: Bisa memasak berbagai jenis makanan dengan teknik yang berbeda.
- Hasil Lebih Beragam: Memungkinkan pembuatan menu dengan rasa yang kompleks.
- Porsi Besar: Dapat memasak dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.
Contoh Makanan Hot Kitchen
Berikut beberapa contoh makanan dari hot kitchen:
- Ayam bakar
- Sup krim
- Spaghetti Bolognese
- Steak
- Nasi goreng
Perbedaan Hot Kitchen dan Cold Kitchen
Agar lebih memahami perbedaan hot kitchen vs cold kitchen, berikut perbandingan antara keduanya.
Aspek | Cold Kitchen | Hot Kitchen |
---|---|---|
Proses Memasak | Tidak menggunakan panas tinggi | Menggunakan panas tinggi |
Peralatan | Chiller, mixer, alat potong | Oven, kompor, deep fryer |
Suhu Ruangan | Lebih dingin | Lebih panas |
Jenis Hidangan | Salad, sushi, makanan penutup | Hidangan utama, sup, makanan panggang |
Tugas Utama | Meracik dan menyajikan makanan segar | Memasak dan mengolah bahan mentah |
Kelebihan | Hemat waktu dan energi | Lebih fleksibel dan beragam |
Hot kitchen dan cold kitchen memiliki peran yang sama penting dalam dunia kuliner.
Dengan memahami perbedaan keduanya, kamu dapat lebih menghargai proses di balik setiap hidangan yang tersaji di meja makanmu!